Profil Lengkap Linda Jayanti, Guru di Jombang yang Terbitkan Banyak Buku Antologi Bersama Siswa
-
Tanggal: 07-05-2025
-
ID Artikel: #4
JombangBanget.id - Linda Jayanti SPd, merupakan salah satu guru berprestasi asal SMKN Kabuh, Jombang.
Ia bukan seorang penulis, namun atas motivasinya, linda berhasil membangkitkan semangat siswa dan guru untuk menulis.
Sebanyak empat buku telah diterbitkan.”Saya bukan seorang penulis, tapi saya suka memberikan dorongan kepada siswa agar bisa menulis. Dan karena melahirkan tulisan antologi, tulisan saya juga ada di dalamnya,” ungkap Linda.
Linda merupakan warga Desa Kauman Kecamatan Kabuh, Jombang.
Lahir 20 April 1987, ia mulai pendidikannya di SDN Kauman 2 Kecamatan Kabuh, kemudian melanjutkan di SMPN 1 Kabuh.
Lalu ke SMAN Ploso, dan menempuh S1 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Baca Juga: Kartini Masa Kini Dinas P dan K Jombang: Perempuan Jadi Pemimpin, Inovator, dan Penggerak Perubahan
Lulus kuliah 2008, ia kemudian menjadi guru honorer di SMPN 2 Jombang.
Sempat mengajar di tiga sekolah sekaligus, yaitu SMPN 2 Jombang, SMPN 2 Kabuh, dan SMKN Kabuh.
”SMKN Kabuh mulai berdiri 2012, saya masuk SMKN Kabuh sejak 2012 juga,” jelasnya.
Di SMPN 2 Jombang 2009-2015, di SMPN 2 Kabuh 2012-2022, dan di SMKN Kabuh 2012 sampai sekarang.Linda telah diangkat sebagai guru PPPK SMKN Kabuh tahun 2023. Linda juga seorang guru penggerak angkatan kelima.
Satu kali tes langsung lolos saat ia masih menjadi guru honorer. ”Belajar merupakan keharusan meski telah menjadi guru,” ungkapnya.
Linda gemar mengikuti program-program baru yang dicanangkan pemerintah, juga belajar hal-hal baru.
Seperti pendidikan guru penggerak merupakan salah satu pengalaman yang positif.
Selain ilmu yang pasti didapatkan, melalui kegiatan itu ia juga memiliki banyak teman baru.”Saya senang dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, vibes energinya positif, belajar, sharing pengalaman, dan praktik baik,” jelasnya.
Jika ada kesempatan, ia juga ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana. Hanya saja itu belum tahu kapan kesempatan itu akan datang.
Sebab, saat ini ia baru diangkat menjadi PPPK, sehingga fokusnya kini adalah mengajar.
”Ingin sekali cari beasiswa S2, tapi nanti pasti berurusan dengan izin belajar, jadi sementara ini masih fokus mengajar dulu,” jelasnya.Ia juga suka terhadap aktivitas literasi. Menurutnya, ilmu yang dituangkan dalam tulisan akan abadi dan dapat dimanfaatkan banyak orang.Namun karena Linda bukan seorang penulis, ia mengajak siswanya untuk menulis buku antologi.
Ia menyadari, jika tulisan yang dibukukan dapat menginspirasi dan membawa manfaat untuk orang lain.
Ia mengintegrasikan literasi dengan mapel yang diampunya, yaitu Bahasa Inggris.”Waktu itu saya mikirnya daripada tugas anak-anak dalam bentuk teks dan hilang begitu saja, lebih baik dibukukan agar dapat juga jadi kenangan,” jelasnya.
Linda membimbing siswa dalam menulis, mengupayakan agar tulisan benar-benar orisinal tanpa bantuan Google.
Tulisan autobiografi dalam bahasa Inggris berhasil diluncurkan. Juga ada antologi puisi.
Tidak hanya bersama siswa, ia juga ingin mengajak semua guru untuk menulis. Yaitu artikel tentang pengalaman mengajar.
Empat judul buku lain juga berhasil diterbitkan, yaitu It’s Real Me, Jejak Inspirasi di Masa Pandemi, Selaksa Rasa Kelas Maya, dan Mengeja Rasa Menjejak Aksara.”Itu semua antologi dengan siswa, yang bersama guru yaitu Jejak Inspirasi di Masa Pandemi,” jelasnya.
Ilmunya soal literasi juga kian mantab, setelah ia mengikuti kegiatan Guru Motivator Literasi yang diadakan Forum Indonesia Menulis pada tahun 2022.
Linda juga merupakan kepala perpustakaan SMKN Kabuh tahun 2021. Kini ia juga fokus mengembangkan perpustakaan sekolah.
Ia juga bekerja sama dengan guru mata pelajaran agar memotivasi siswa agar gemar ke perpustakaan untuk belajar.a juga melibatkan peran aktif siswa untuk bisa menghidupkan perpustakaan, dengan membentuk Pokja Perpustakaan, yang berisi siswa secara suka rela membantu menjaga, melestarikan dan mengembangkan perpustakaan.
Juga membentuk Sobat Perpustakaan yang isinya perwakilan setiap kelas.
”Dengan harapan, perpustakaan SMKN Kabuh dapat hidup dan berkembang dengan baik. Menjadi jujukan siswa dalam belajar,” tandasnya.